PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENULIS
MELALUI PENYUSUNAN AUTOBIOGRAFI PADA SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 CIRUAS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kurikulum
2013 berupaya mengintegrasikan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga kompetensi ini diberikan dalam bentuk pembelajaran yang berbeda, yakni
pengajaran tidak langsung (indirect teaching)
untuk kompetensi sikap, dan pengajaran langsung (direct teaching) untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
Kedua bentuk pengajaran ini disinergikan menjadi proses pembelajaran yang
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Meski Kurikulum 2013 sudah berjalan beberapa
tahun, namun masih ada siswa yang memahami sejarah hanya sekedar
pengetahuan/pelajaran hafalan dengan mengingat fakta-fakta sejarah. Padahal ada
kompetensi keterampilan yang sangat menantang untuk dilakukan dan bisa merubah
sudut pandang siswa terhadap sejarah. Salah satu aspek kompetensi keterampilan yang dimaksud, dan
sesungguhnya menjadi ciri khas pembelajaran sejarah adalah penelitian sederhana
yang berupaya mengkonstruksi peristiwa sejarah dalam bentuk laporan tertulis
atau biasa disebut historiografi. Hal ini salah satunya dapat djumpai dalam Mata
pelajaran Sejarah Indonesia pada Kompetensi Dasar (KD) 4.6, yaitu “Melakukan
penelitian sederhana tentang pekembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa awal Reformasi dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis”.
Sebagai sebuah upaya untuk melakukan penelitian sederhana dengan
pendekatan aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, penulis mencoba
memberi tugas berupa kegiatan meneliti dan menulis
autobiografi. Penyusunan Autobiografi bagi peserta didik kelas XII IPA ini menjadi
tantangan yang menarik karena akan menarasi-deskripsikan kehidupan mereka sejak
lahir hingga usia mereka di akhir masa pendidikan sekolah. Siswa akan berusaha
mencari dan mengumpulkan sejumlah dokumen penting yang menjadi bagian riwayat
hidup mereka seperti surat nikah orang tua, akte kelahiran, ijazah, raport
serta tentu saja foto. Selain itu, mereka akan berusaha merekam narasi historis
yang disampaikan oleh orang tua, saudara dekat, tetangga dan kawan-kawan mereka
melalui wawancara. Mengapa harus Autobiografi?. Hal ini disesuaikan dengan
materi pokok pembelajaran Sejarah Indonesia yaitu Sejarah Reformasi Indonesia.
Rata-rata para peserta didik lahir pada rentang tahun 2000-2002; yang
bertepatan dengan masa reformasi yang dimulai sejak tahun 1998 sampai dengan
sekarang. Melalui narasi-deksriptif kehidupan pribadi mereka, guru akan
mengarahkan untuk mencari tahu jiwa zaman (zeitgeist)
dengan mengeksplorasi kehidupan politik dan ekonomi Indonesia pada masanya
serta mengetahui kebijakan-kebijakan yang pernah diterapkan oleh para presiden
saat itu.
Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas tentang
pengembangan “Pengembangan Keterampilan Menulis melalui Penyusunan Autobiografi pada
Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas Tahun Pelajaran 2018/2019” pada Kompetensi Dasar (KD) 4.6 Melakukan penelitian
sederhana tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal Reformasi dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis di kelas XII semester 1
tahun pelajaran 2018/2019.
B.
Permasalahan
Permasalahan dalam best practice ini dirumuskan sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah
deskripsi pengembangan keterampilan menulis melalui
penyusunan autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas?
2. Bagaimanakah
hasil atau dampak dari pengembangan keterampilan menulis
melalui penyusunan autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas?
C.
Strategi Pemecahan Masalah
1. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih
Strategi
pemecahan masalah rendahnya keterampilan menulis kelas XII SMA Negeri 1 Ciruas adalah
penugasan penyusunan autobiografi pada pada Kompetensi Kompetensi Dasar (KD)
4.6 Melakukan penelitian sederhana tentang perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi dan
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis di kelas XII semester 1
tahun pelajaran 2018/2019. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring (kbbi.web.id) autobiografi
diartikan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
2. Penjelasan tahapan operasional pelaksanaannya
Proses penyusunan
autobiografi menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
a.
Heuristik, yaitu proses pengumpulan
sumber sejarah berupa dokumen-dokumen, foto-foto, atau benda-benda lain yang
terkait dengan kehidupan pribadi dan keluarga siswa. Termasuk juga sumber lisan
dengan melakukan wawancara dengan pelaku/saksi sejarah, dalam hal ini orang
tua, tetangga, kawan sebaya, kawan sekolah atau siapa saja yang berinteraksi
dalam kehidupan mereka.
b.
Verifikasi atau kritik sumber, yaitu
proses memilah dan memilih sumber yang dibutuhkan. Proses verifikasi/kritik ini
terbagi dua. Pertama, verifikasi/kritik intern dengan meneliti tingkat
kebenaran suatu berita. Apakah informasi yang didapat bisa dipercaya atau
tidak. Kedua, verifikasi/kritik ekstern melalui pemeriksaan fisik sumber
sejarah: apakah asli atau sekedar fotokopi yang perlu dicrosscheck keasliannya.
c.
Interpretasi atau penafsiran.Tahap
ini dilakukan untuk memulai penulisan dengan menarasikan sumber-sumber sejarah
yang sudah dikumpulkan dalam tahap heuristik. Tentu saja berdasarkan data yang
ada dan diperkaya dengan penafsiran-penafsiran penulisnya.
d.
Historiografi atau penulisan
sejarah.
BAB II
IMPLEMENTASI
A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah pengembangan keterampilan menulis melalui penyusunan
autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas adalah sebagai
berikut :
1.
Rendahnya keterampilan menulis
dikalangan siswa
2.
Pemilihan penyusunan autobiogrfi untuk
mengembangkan keterampilan menulis dilandasi alasan-alasan sebagai berikut.
a.
Autobiografi merupakan jenis tulisan
yang diharapkan disukai siswa karena menyangkut kehidupan mereka sendiri
b.
Melalui penyusunan autobiografi
dapat mengembangkan keterampilan meneliti sejarah secara sederhana dengan
mengupayakan pengumpulan sumber tertulis maupun lisan sesuai dengan metode
sejarah
c.
Melalui penyusunan autobiografi
dapat mengembangkan keterampilan memahami jiwa zaman (zeitgeist) terutama masa
reformasi (1998 – sekarang)
d.
Melalui penyusunan autobiografi
dapat mengembangkan keterampilan menulis sejarah sekaligus mengembangkan budaya
literasi di kalangan siswa
e.
Melalui penyusunan autobiografi
menghasilkan karya tulis yang akan dikenang sepanjang hidup siswa; bahkan bisa
melanjutkan narasinya hingga selesai sekolah tingkat SMA.
B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah
Implementasi strategi pemecahan
masalah pengembangan keterampilan menulis melalui
penyusunan autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas adalah
memberikan penugasan penyusunan autobiografi pada pada Kompetensi Kompetensi
Dasar (KD) 4.6 Melakukan penelitian sederhana tentang
pekembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal
Reformasi dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis di kelas XII semester 1
tahun pelajaran 2018/2019.
Proses penyusunan autobiografi meliputi
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menyusun
garis besar (outline) berupa periodisasi atau pembabakan sejarah
Periodisasi
dalam autobiografi siswa secara umum adalah sebagai berikut :
a. Masa
Kelahiran
b. Masa
Bawah Lima Tahun (Balita)
c. Masa
Sekolah Dasar
d. Masa
SMP/Mts
e. Masa
SMA
Periodisasi
tersebut bisa dikembangkan sesuai dengan selera masing-masing siswa dengan
memberikan judul dan sub judul yang menarik atau yang paling berkesan.
2.
Menentukan tujuan
penulisan
Tujuan
penulisan autobiografi ini sebagai penugasan mata pelajaran Sejarah Indonesia
kelas XII pada Kompetensi Dasar 4.6 “Melakukan penelitian sederhana tentang
pekembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal
Reformasi. Namun, yang lebih penting adalah merekam perjalanan hidup siswa
sejak kelahiran hingga masa sekarang.
3.
Mengumpulkan data dan
informasi tertulis
Siswa diberikan waktu
satu minggu untuk mengumpulkan data dan informasi. Di antaranya : Buku Nikah
orang tua, Akte Kelahiran, Ijazah dan Buku Raport (SD-SMP-SMA), Piagam,
Sertifikat atau surat keterangan lainnya. Dari setiap periode, siswa juga
berupaya untuk mencari foto dokumentasi.
4. Menarasikan
dokumen dan hasil wawancara
Menarasikan perjalanan
hidup berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah dikumpulkan disertai dengan
ungkapan pribadi yang berupaya mengambil hikmah dibalik pengalaman sehingga
menjadi inspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain. Untuk memperoleh data tambahan yang lebih
kontekstual, siswa mengumpulkan keterangan melalui wawancara dengan orang-orang
yang berinteraksi di sekitar kehidupan mereka seperti orang tua, saudara, guru
atau teman. Khusus untuk orang tua, penulis menyarankan agar mereka menanyakan
persepsi orang tua terhadap presiden-presiden yang berkuasa pada masa reformasi
beserta kebijakan masing-masing.
5. Menghubungkan
materi pembelajaran
Untuk menghubungkan
materi pembelajaran Sejarah Reformasi, siswa diminta untuk mendapatkan
referensi materi “Kebijakan-Kebijakan Politik dan Ekonomi Masa Reformasi” pada
masa Presiden B.J. Habibie (1998-1999), Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001).
Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(2004-2014) dan Presiden Joko Widodo (2014-2019). Konten-konten yang didapatkan
dari berbagai sumber (buku maupun internet) disisipkan untuk mendeskripsikan
bagaimana situasi Indonesia saat mereka menceritakan pengalaman mereka. Bahkan
bisa jadi kehidupan keluarga mereka ternyata dipengaruhi oleh situasi politik
dan ekonomi pada masanya.
C. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai dari peyusunan
autobiografi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciruas adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatnya minat dan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme,
keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran
2.
Meningkatknya pemahaman mereka
terhadap materi pembelajaran Sejarah Reformasi dengan mengkaitkan narasi
sejarah dengan pengalaman hidup mereka sendiri sehingga pembelajaran lebih
kontekstual
3.
Meningkatnya keterampilan meneliti
dan menulis pada siswa SMA Negeri 1 Ciruas yang dapat dilihat dari keberhasilan
mereka mengumpulkan sumber sejarah, melakukan wawancara, mendapatkan referensi
dan tentu saja, menyusun autobiografi
4.
Meningkatnya kedekatan bersama
keluarga pada siswa SMA Negeri 1 Ciruas yang dapat dilihat interaksi mereka
untuk mendapatkan sumber primer sejarah dan wawancara. Bahkan belajar langsung
dengan orang tua saat menanyakan situasi politik dan ekonomi Indonesia pada
masa awal reformasi
5.
Meningkatnya keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan masalah pada siswa SMA Negeri 1 Ciruas yang dapat dilihat
dari keberhasilan mengatasi berbagai permasalahan saat penyusunan autobiografi
6.
Meningkatnya keterampilan berkreasi
dan berinovasi pada siswa SMA Negeri 1 Ciruas yang dapat dilihat dari karya
siswa berupa autobiografi
7.
Terciptanya karya siswa pribadi berupa
autobiografi
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam
penyusunan autobiografi di kelas XII
IPA SMA Negeri 1 Ciruas adalah:
1.
Kurang terbiasa menulis karena siswa
peminatan IPA lebih banyak berkutat pada angka-angka pada mata pelajaran
Matematika, Fisika dan Kimia. Meskipun pada dasarnya sebagaian memiliki bakat
menulis. Namun, belum banyak kesempatan diberikan tugas menulis
2.
Untuk beberapa siswa tertentu, kurangnya
kedekatan mereka dengan orang tua sehingga interaksi kurang maksimal. Akibatnya
narasi yang disusun lebih dominan dari dokumen tertulis dan referensi. Sebagian
besar tidak menyetorkan hasil wawancara dalam format video pendek
E. Faktor-Faktor Pendukung
Faktor-faktor yang mendukung
pengembangan dalam penyusunan autobiografi
di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas
adalah:
1.
Minat dan komitmen siswa tinggi
Siswa kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas memiliki minat dan komitmen yang tinggi untuk menyusun
autobiogrfai sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan baik
2.
Pembimbingan intensif guru
Guru
melakukan pembimbingan intesif pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir penyusunan
autobiografi sehingga siswa berhasil menyelesaikan tugasnya.
3.
Guru memiliki karya tulis serupa
autobiografi
Guru sudah menerbitkan
sebuah buku yang serupa dengan autobiografi berjudul “Memoar Seorang Pegiat
MGMP” (Surabaya: Media Guru, 2018) yang dijadikan model penulisan sehingga
mendukung pembimbingan
4.
Dukungan Sekolah
Kepala
sekolah memberikan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi dalam pembelajaran,
selalu memberikan semangat, motivasi, dan fasilitas yang diperlukan guru.
Beberapa guru SMAN 1 Ciruas juga memberikan dukungan, perhatian dan kerelaan
untuk diwawancara oleh beberapa siswa.
5.
Kepedulian pengawas sekolah
Pengawas
sekolah memberikan bimbingan dan motivasi terhadap guru untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
F. Alternatif Pengembangan
Tindak lanjut pengembangan pembuatan
film untuk mengembangkan keterampilan menulis melalui
penyusunan autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas antara
lain sebagai berikut:
1.
Penerapan pada materi dan mata pelajaran
yang lain
Keterampilan
menulis sejarah seharusnya sudah mulai dikembangkan dan diterapkan dalam materi
di kelas X dan XI dan mata pelajaran lain sehingga akan meningkatkan
keterampilan menulis siswa SMA Negeri 1 Ciruas
2.
Dukungan sekolah yang lebih optimal
Sekolah lebih optimal menyediakan
sarana yang mendukung kegiatan menulis yang mendukung gerakan literasi nasional
seperti penambahan buku referensi di perpustakaan, pengembangan perpustakaan
kelas, penyediaan sarana majalah dinding dan pengembangan ekstra kurikuler
kelompok ilmiah remaja
3.
Kegiatan lomba menulis sejarah di
tingkat sekolah
Sekolah melaksanakan lomba meneliti
dan menulis sejarah keluarga, desa atau kecamatan untuk memotivasi dan
memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan karya siswa
4.
Partisipasi sisa dalam lomba menulis
Sekolah
mengikutsertakan siswa dalam berbagai ajang lomba meneliti dan menulis di tingkat
kabupaten, provinsi hingga nasional
BAB III
SIMPULAN DAN
REKOMENDASI
A. Simpulan
Simpulan pengembangan keterampilan menulis melalui penyusunan autobiografi pada siswa Kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas sebagamana telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya adalah sebagai berikut.
1. Proses
penyusunan autobiografi meliputi tahap-tahap sebagai berikut: (a)
Menyusun garis besar (outline) berupa periodisasi atau pembabakan sejarah; (b)
Menentukan tujuan penulisan; (c) Mengumpulkan data dan informasi tertulis; (d)
Menarasikan dokumen dan hasil wawancara; dan (e) Menghubungan materi
pembelajaran
2.
Dampak atau hasil penyusunan
autobiografi adalah sebagai berikut : (a) Meningkatnya minat dan motivasi siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran; (b) Meningkatknya pemahaman mereka
terhadap materi pembelajaran Sejarah; (c) Meningkatnya keterampilan meneliti
dan menulis; (d) Meningkatnya kedekatan bersama keluarga pada siswa SMA Negeri
1 Ciruas; (e) Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
pada siswa; (f) Meningkatnya keterampilan berkreasi dan berinovasi pada siswa;
(g) Terciptanya karya siswa pribadi berupa autobiografi.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan
berdasarkan hasil pengembangan keterampilan menulis
melalui penyusunan autobiografi pada siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ciruas
adalah sebagai berikut.
1.
Kepala sekolah mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau
diklat dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait agar proses dan
hasil pembelajaran lebih meningkat.
2.
Sekolah bersama komite
mengalokasikan anggaran lebih untuk mengadakan peralatan atau sarana prasana
yang menunjang proses pembelajaran.
3.
Pengawas sekolah meningkatkan
kepedulian terhadap proses pembelajaran agar kualitas pembelajaran semakin
meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
Pembinaan SMA.2017. Panduan Pengembangan
Pembelajaran Aktif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Fizriyani,
Wilda. 2016. Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia. Diambil dari:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20 Maret 2016).
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20 Maret 2016).
Kkbi.web.id/autobiografi
Somad, Abdul. 2018. Memoar Seorang
Pegiat MGMP. Surabaya: Media Guru.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
0 Komentar